Oleh Suryadi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi
atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-
faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill)
menjadi barang dan jasa.
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk
suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka
yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang
menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan
Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai
sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini
tecermin dari perkembangan pemikiran tentangsistimekonomipancasilaSEP.
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai
perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa
Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut
sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah
menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta
sistem ekonomi yang baik harus berasaskan kekeluargaan.
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang
pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal,
karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem
ekonomi liberal-kapitalistik.
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan
kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau
sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau
sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan
untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced
International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan
bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.
Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh
pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha
swasta.
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk:
1.
Mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia
2.
Mengetahui perbedaan dari setiap sistem ekonomi yang ada
3.
Menambah wawasan mengenai sistem ekonomi
4.
Memenuhi tugas makalah sistem ekonomi
C. Rumusan
Masalah
1. Sistem Ekonomi apa yang dianut oleh
Indonesia?
2. Bagaimana sistem ekonomi Indonesia dulu dan
sekarang?
3. Apa latar belakang Sistem Ekonomi Indonesia?
4. Apa perbedaan sistem ekonomi kapital,
sosialis dan campuran?
D. Manfaat
1.
Penulis dapat memahami perbedaan sistem ekonomi yang ada
2. Menjadi
wawasan bagi penulis
BAB II
SEJARAH DAN
SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa proses
pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik
internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi
fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia.
Faktor-faktor eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi
perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.
B. Sejarah Ekonomi
Indonesia
1.
Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal
17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian,
tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya
pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun
1965, Indonesia gejolak politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di
sejumlah daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian
Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun
1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar
dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia
selama pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur
ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek
politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami
sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan
perekonomian nasional.
2.
Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966,
Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial
tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana
pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat
dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan
ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan
ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor
industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus
dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan
dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas
ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang
berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih
baik.
3.
Pemerintahan Transisi
Mei 1997,
nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang
hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya.
Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan
September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru
mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan
membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan
internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada Indonesia.
4.
Pemerintahan Reformasi
Awal
pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum
menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang
dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di
bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan
sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan
tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi
ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya
kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS.
5.
Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan
Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada
masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan
Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa
pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya
investor swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya,
yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada
pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini
disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, kedua
disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.
C. Sistem Ekonomi Indonesia
1.
Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy
: sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan
kehidupan. Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi terdiri
dari sejumlah lembaga yang sling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2.
Sistem- Sistem Ekonomi
a.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi,
sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif
terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b.
Sistem Ekonomi Sosialis
Dumairy
menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam
mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa
sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan
kapital.
c.
Sistem Ekonomi Campuran
Sanusi
menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan
berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem
ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar.
3.
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem
ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan
dari keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan di Indonesia, paling
tidak secara konstitutional, perlu dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang
dianut oleh Indonesia. Pasal 33 dianggap pasal terpenting yang mengatur
langsung sistem ekonomi Indonesia, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci
pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai negara.
c.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian
atau definisi tentang koperasi di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan
atau perubahan dari suatu Undang-Undang Koperasi ke Undand-Undang Koperasi
berikutnya. Undang-Undang Koperasi No. 14 Tahun 1965, Bab III Pasal 3
mengatakan bahwa: Koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang
berfungsi sebagai tempat persemaian insam masyarakat serta wahana menuju sosialisme
Indonesia berdasarkan Pancasila. Berikutnya pada pasal 4 Bab III diberikan
rincian asas-asasnya sebagai berikut:
1. Gotong
royong
2. Bertujuan
mengembangkan kesejahteraan anggota dan masyarakat dalam rangka mencapai dan
membina masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila tanpa hisapan oleh
manusia di atas manusia.
3. Tidak
merupakan konsentrasi modal.
4. Sifat
keanggotaan sukarela dalam rangka demokrasi terpimpin.
5. Anggota
mempunyai kewajiban, hak dan kepentingan yang sama.
6. Keanggotaan
tidak dapat dipindahkan pada orang lain atau badan hukum lain dengan jalan apa
pun
7. Rapat
anggota merupakan kekuasaan tertinggi
8. Tiap
keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mufakat
9. Tiap-tiap
anggota sesuai dengan tingkat kesadaran dan kemampuannya menyumbangkan materi,
tenaga maupun pikiran untuk koperasi dan sesuai dengan karyanya menerima bagian
dari setiap kemanfaatan koperasi dalam batas-batas kepentingan Negara dan
masyarakat.
10. Usaha
ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
4.Sistem Ekonomi Indonesia Sekarang
Banyaknya
pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa, yang miskin semakin miskin,
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial dan
seterusnya. Itulah yang terjadi dengan kondisi perekonomian di Indonesia. Bila ditelisik
ternyata sistem perekonomian tersebut hampir sama dengan sistem perekonomian
yang ada di Amerika yang notabene adalah kapitalis.
Amerika
Negara super power yang katanya
merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban, ternyata memiliki
sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat denga kasus Enron dan World Com?
Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan demi kepentingan golongan tertentu.
Beberapa
tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknya saham yang ada di
Wall street. Karena salah satu perusahaan property mengalami kebangkrutan yang
berakibat fatal pada sistem ekonomi yang
lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan Indonesia bukan?
Sistem
perekonomian di Indonesia sekarang bisa dikatakan condong ke Barat. Bagai
sebuah dilemma memang. Disatu sisi Indonesia memang butuh “asupan gizi” dari
Negara barat yang notabene kapitalis, namun disisi lain Indonesia juga harus
siap dijadikan bulan-bulanan oleh para kreditur.
Apa yang
terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan di ata, bagaimana cara mengatasinya?
Butuh waktu, daya serta upaya tentunya.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat
menjadi wawasan bagi kita semua.
A.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari proposal ini adalah:
1.
Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut
sistem Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan .
2.
Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945
pasal 33
3.
Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia
condong ke Barat
4.
Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari
setiap pemimpin yang memimpin Negara.
B. Saran
1. Sistem ekonomi di Indonesia
harus bisa mensejahterakan rakyat
2. Indonesia tidak perlu
berkiblat ke Negara barat.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrojogi, 2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Raja Grasindo Persada
Tugas Kuliah, 16 April 2012
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/02/sistem-ekonomi-indonesia.html (diakses 16 April 2012)
bagus..
BalasHapusmbak saya copy makalahnya ya...
BalasHapustrimakasih