Oleh Suryadi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitive di
dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua
pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau
dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti.
Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak
mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan,
sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan
mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan
karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau
adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan
dana untuk pension atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan
pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru yang
sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan
pengembangan karyawan.
Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang
tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau
diberhentikan. Berbagai alas an atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang
didasarkan permentiaan sendiri, tapi ada jug aatas alas an karena peraturan
yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya.
Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap
pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari
perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat
lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas
dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat
memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang
berhenti.
1.2 Indentifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada dan untuk mengetahui
gambaran yang lebih jelas, maka penulis mencoba mengidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa alasan perusahaan
memberhentikan karyawan dari pekerjaannya?
2. Bagaimana proses pemberhentian karyawan?
3. Apa pengaruh Pemberhentian karyawan terhadap perusahaan?
2. Bagaimana proses pemberhentian karyawan?
3. Apa pengaruh Pemberhentian karyawan terhadap perusahaan?
4. Bagaimana Model Sumber Daya Manusia?
5. Apa Fungsi Sumber Daya Manusia?
6. Apa Tugas Departemen Sumber Daya
Manusia?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan tujuan
dibuatnya makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas Maka Kuliah Seminar
Manajemen Sumber Daya Manusia.
BAB II
TENTANG MANAJEMEN SDM
TENTANG MANAJEMEN SDM
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen
dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen
diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya secara efektif efisien.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan
demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
2.2 Tugas Departemen Sumber Daya Manusia
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja /
Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan
sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul.
Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan,
yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau
kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk
memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka
analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description
dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal
yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan
proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and
evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan
harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai
dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai
dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai /
Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat
penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada
lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat
menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang
sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari
waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya
yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber
Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan
fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry
dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen
meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting
(POSDCoRB).
Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti
Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP.
Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen
sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas,
adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan
2.
Rekrutmen
3.
Seleksi
4.
Dekrutmen
5.
Orientasi,
Pelatihan dan Pengembangan
6.
Evaluasi
Kinerja
7.
Kompensasi
8.
Pengintegrasian
9.
Pemeliharaan
10.
Pemberhentian
2.4 Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen
sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu
diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak
bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula
sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi
dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya
manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang
terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan
melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani
kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan
tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh
kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang
yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan
dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering
bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini
semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar
dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti
biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya,
kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini
merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin
meningkat.
4. Model Manajerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama
manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang
berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa
fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam
keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya
manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena
karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri
disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia
dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber
daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan
potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia
harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan
diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi
terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi
dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia.
Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa
diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya
manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik,
evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini disusun, semoga
bermanfaat bagi kita semua.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
pembahasan ini adalah:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan
2. Departemen Sumber Daya Manusia
mempunyai peranan penting
3. Dalam Sumber Daya Manusia memiliki
beberapa Model
3.2 Saran
Saran yang hendak diambil dari
pembahasan ini adalah:
1. Perusahaan harus bisa meningkatkan
sumber daya manusia
2. Perusahaan harus memberikan
penghargaan terhadap karyawan yang berjasa.
3. Perusahaan harus memberikan
pelatihan khusus terhadap karyawan
DAFTAR
PUSTAKA
http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm
0 komentar:
Posting Komentar