Rabu, 10 Juni 2015

Musrenbang Express



Sepenggal cerita dari yang katanya Musrenbang

Suryadi
 
BERANGKAT DI JUMAT SORE PUKUL 6, dua bus pariwisata telah menanti. Satu bus diisi seluruh utusan kelembagaan. Satunya lagi angkut para staff kemahasiswaan. Suasana kontras terlihat, bus kelembagaan harus berpadatan sampai kenek bus berdiri sepanjang perjalanan tak dapat tempat duduk. Sedangkan bus untuk staff kemahasiswaan masih terdapat kursi kosong.

Di tengah kesulitan keuangan yang mendera kelembagaan mahasiswa, Universitas Riau sanggup keluarkan dana Rp. 49 juta untuk buat Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang. Tempat pelaksanaannya di Padang selama tiga hari. Kelembagaan yang hadir disuguhkan kemewahan.

Dana Musrenbang sebesar Rp. 49 juta dihabiskan untuk sewa dua bus Rp. 16,8 juta, konsusmsi Rp. 9.625.000, ruangan tempat rapat kelembagaan Rp. 4,6 juta. Bantuan peserta atau bahasa lainnya uang saku dianggarkan sebesar Rp. 16,8 juta sampai biaya alat tulis kantor Rp. 1.350.000.

Jika dihitung, perwakilan kelembagaan yang hadir sebagai peserta Musrenbang 22 orang, masing-masing dapat uang saku Rp. 300.000. Secara keseluruhan berjumlah Rp. 6,6 juta bukan Rp. 16,8 juta.

“Dana sebesar Rp. 16.800.000 itu sebenarnya untuk biaya penginapan, tapi dalam pelaporannya dibuat bantuan peserta,” kata Hengki staff Pembantu Rektor III.

PADA MUSRENBANG INI SEMUA KELEMBAGAAN MAHASISWA bertanya kejelasan uang untuk kegiatan kelembagaan yang mereka pimpin. Keuangan selalu saja tersendat-sendat.

Permasalahan ini dijawab Rahmat karena tidak samanya perencanaan dari Rektorat dan kelembagaan. Apa yang diminta oleh kelembagaan terkadang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh kemahasiswaan.

“Bahkan kita terkadang harus ubah dan masuk-masukkan ke dalam perencanaan sesuai dengan mata anggaran yang telah dibuat,” tambah Rahmat.

Sayang jawaban Rahmat tidak begitu memuaskan. Yamin, Ketua UKM Pramuka mengaku tak paham soal penjelasan Rahmat. Lain yang ditanya, lain yang dijawab.

Musrenbang harusnya jadi titik cerah soal keuangan kelembagaan mahasiswa. semua perencanaan digodok bersama. Dipimpin Toni Era Wijaya, seluruh kelembagaan sepakat agar Rancangan Anggaran Belanja atau RAB yang mereka usulkan tak usah dibahas. Disepakati bersama, nantinya biarlah PR III yang bahas ini di Musrenbang universitas.

Akhirnya, kegiatan Musrenbang banyak diisi dengan kegiatan hiburan. Jalan-jalan dan belanja. Tak hanya untuk utusan kelembagaan, tapi juga staff kemahasiswaan beserta keluarganya.

0 komentar:

Posting Komentar