Suryadi
Judul : Saksi Kunci
Penulis : Metta Dharmasaputra
Tebal : XLIV+446 halaman
Terbit : Oktober 2013
Penerbit : TEMPO
TERBONGKARNYA KASUS PENGEMPLANGAN PAJAK
TERBESAR DI INDONESIA BERMULA DARI SEBUAH EMAIL ANTARA DUA NEGARA,
Indonesia dan Singapura. Antara Metta Dharmasaputra, wartawan TEMPO yang
melakukan investigasi hingga kasus ini terungkap dengan mitranya sang saksi
kunci Vincentius Amin Susanto.
Kunci kasus ini dapat terungkap karena Vincent seorang
Group Financial Controller Asian Agri
yang memiliki seluruh dokumen penting terkait pemasukan dan pengeluaran
keuangan perusahaan. Asian Agri sendiri adalah perusahaan besar bergerak
dibidang kelapa sawit, cokelat dan karet milik taipan Sukanto Tanoto, orang
terkaya di Indonesia versi majalah forbes pada 2006 dan 2008.
Metta masih bingung dengan sikap Vincent, kenapa
seseorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pajak Asian Agri
membeberkan kejahatan perusahaan sendiri. Dari penjelasan Vincent, ternyata ia
lari ke Singapura karena telah mencuri uang perusahaan senilai Rp. 28 Miliar. Vincent
telah meminta persoalan pencurian uang perusahaan bisa dimaafkan oleh Sukanto
Tanoto selaku pemilik perusahaan, tapi tak dihiraukan. Vincent memilih
membocorkan rahasia kejahatan Asian Agri, karena Vincent butuh perlindungan,
nyawanya terancam.
Tidak hanya Metta yang siap membantu Vincent. Lembaga anti
korupsi juga siap membantu pengungkapan kejahatan perusahaan yang telah
merugikan negara ini. Melalui proses panjang dan menegangkan akhirnya Vincent
bisa dibawa kembali ke Indonesia dan diinapkan di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Di sini ia membeberkan bagaimana proses pengemplangan pajak dari perusahaannya
disusun.
Kasus berguling hingga ditangani Polda Metro Jaya, di
mana Vincent diperiksa bukan sebagai status saksi kunci atas kejahatan yang
dilakukan perusahaan Sukanto Tanoto. Vincent diperiksa sebagai pelaku pencurian
uang perusahaan tempat ia bekerja. Akhirnya Vincent ditahan dengan pidana 11
tahun penjara. Padahal yang paling penting adalah kasus penggelapan pajak yang
dilakukan oleh Asian Agri, karena perusahaan ini telah merugikan negara senilai
Rp. 2 Triliun.
SELURUH PERJALANAN PENGUNGKAPAN KASUS INI
TERAMU DALAM BUKUNYA. Metta menyajikan liputan menegangkan
dengan bahasa yang mudah dicerna. Dalam buku setebal 446 halaman ini, ia
memainkan gaya penulisan naratif dan menampilkan data-data keuangan. Bukan hal
mudah membuat pembaca yang tak memiliki basic ekonom bisa mengerti soal
kasus ini.
Namun ia berhasil menyajikannya dengan apik. Permainan sudut pandang
dari dirinya selaku penulis lalu berpindah ke Vincent membuat pembaca dapat
merasakan tekanan dan ketegangan yang berlangsung. Buku ini bagus dibaca oleh
para jurnalis ataupun masyarakat umum.
Tulisan ini pernah terbit di majalah Bahana Mahasiswa Universitas Riau edisi Februari-Maret 2o14
0 komentar:
Posting Komentar