Di stand Fopersma pada Festival Media AJI di Perpustakaan Soeman Hs Pekanbaru. |
Saya
menyerahkan empat lembar formulir keanggotaan Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Pekanbaru, akhir Januari kemarin. Lembar pertama berisi data diri. Berikutnya
lembar rekomendasi 3 anggota AJI Pekanbaru. Ditambah lembar berisi beberapa judul
tulisan yang pernah dimuat pada media tempat saya bekerja dan terakhir lembar kode
etik AJI.
Saya
dapat rekomendasi dari Pitos, Fakhrurradzi dan Imelda. Kebetulan, mereka ngumpul di Sekretariat AJI Pekanbaru,
Jalan Semangka Sukajadi. Firman, Ketua AJI Pekanbaru yang juga ada di situ langsung
terima formulir.
Firman
kerja buat Harian Riau Pos. Fakhrurradzi pemilik riauonline.co.id, mantan Ketua AJI Pekanbaru. Pitos di Harian Tribun
Pekanbaru. Imelda saya kurang tahu.
Saya
juga lampirkan print out tiga tulisan
yang terbit di mongabay.co.id.
Masing-masing dengan judul: Bagaimana
Kelanjutan Nasib Taman Teknologi Pertanian Riau?, Pegawai BPBD Dumai Korupsi
Dana Karhutla, Begini Modusnya dan Pabrik
Sawit Cemari Sungai di Siak, Bagaimana Penanganannya?
Saya
bekerja buat Mongabay Indonesia sejak Februari 2018. Kenal AJI Pekanbaru
sekitar tahun 2012, ketika dipimpin Ilham Yasir. Sekarang dia salah satu
komisioner KPU Riau dan tengah menunggu hasil seleksi untuk periode kedua.
Waktu
itu saya di Bahana Mahasiswa, Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau. Ilham
sering ajak Forum Pers Mahasiswa (Fopersma) Riau gabung dalam kegiatan AJI.
Sekretariatnya juga sering dipakai oleh anak-anak Fopersma buat diskusi, ngumpul dan makan-makan. Bahana
Mahasiswa, salah satu anggota Fopersma, selain Gagasan UIN Sultan Syarif Kasim,
Aklamasi Universitas Islam Riau dan Visi Universitas Lancang Kuning.
Kedekatan
Fopersma dan AJI Pekanbaru berlanjut sampai kini. Koordinator Fopersma sekarang
diemban Muhammad Badru. Dia juga pengurus Bahana Mahasiswa. Sebelumnya diemban
Yusrial dari Visi. Koordinator diemban bergiliran tiap tahun.
Saya
sebenarnya hendak menyerahkan formulir Oktober tahun lalu. Tapi lalai minta
rekomendasi. Sempat bikin janji dengan pengurus AJI Pekanbaru termasuk beberapa
kali dengan ketuanya. Sampai formulir itu lusuh dan akhirnya saya buang karena
terlalu lama dalam tas yang sering dibawa ke mana-mana.
Pada
aksi tolak remisi Jokowi atas Susrama terpidana otak pembunuhan Prabangsa,
Jurnalis Radar Bali, di area bebas kendaraan Jalan Sudirman, saya ketemu
Firman. Dia menanyakan formulir dan minta segera diserahkan ke sekretariat. Dia
juga menegaskan jangan sampai habis Januari.
Saya
janjikan usai aksi itu akan ke sekretariat. Dia mengiyakan. Tapi lagi-lagi
batal. Esoknya saya janji lagi, batal lagi. Selasanya juga begitu. Rabu
kemudian saya datang tanpa janjian. Pitos yang tiba beberapa menit kemudian
langsung mencetak formulir. Saya isi di situ. Setelahnya saya tinggalkan
sebentar ambil pas foto untuk ditempel pada formulir dan mencetak beberapa
lembar tulisan.
Saya kembali lagi minta tandatangan rekomendasi dan langsung menyerahkannya pada Firman. Akhirnya selesai. Tunggu dipanggil bimbingan dan katanya akan ada pengukuhan.
0 komentar:
Posting Komentar