wikimedia.org |
Sejak Uri datang akhir Juli lalu, aku mulai
sering bermain basket. Uri, adik teman aliyah ku, Asnidar. Dia datang ke
Pekanbaru untuk melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau. mengambil jurusan
Teknik Perminyakan.
Sebelumnya dia telah mencoba dibeberapa
perguruan tinggi. Sempat lulus seleksi tahap awal di Politeknik Caltex Riau.
Namun memilih mundur karena tidak masuk dalam 15 besar sebagai penerima
beasiswa. Konon, biaya kuliah di perguruan tinggi milik Chevron ini terhitung
mahal.
Dia mencoba peruntungan lewat Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Dengan pilihan dua universitas,
Sumatera Utara dan Riau. Ujian tertulisnya berlangsung di Universitas Sumatera
Utara.
Keberuntungan belum memihak padanya. Sampai
akhirnya datang ke Pekanbaru. Dia mendaftar tepat diujung batas waktu
pendaftaran. Aku sempat panik karena hari itu bank tujuan pembayaran tutup. Untunglah
bisa ditransfer.
Begitulah hari-hari kami bersama. Menunggu
jadwalnya untuk masuk kuliah perdana, tiap pagi kami berolahraga, bermain
basket. Jika hari Minggu kami ke car free
day jalan Diponegoro.
Aku tidak begitu sering bermain basket. Tata
cara permainannya pun aku tidak paham. Yang penting bagi kami bisa memasukkan
bola ke dalam keranjang. Kami berlari, berebut bola sekedar mengeluarkan
keringat. Sesekali lemparan bola kami masuk juga ke dalam keranjang. Jangan salah,
lemparan itu terhitung tri poin.
Sejak 17 Agustus, Uri tidak lagi tinggal
bersama ku. Dia ngekos tepat di belakang
Fakultas Teknik. Dari sini ia cukup berjalan kaki beberapa menit untuk ngampus.
Meski begitu, aku tetap pada rutinitas
bermain basket tiap pagi. Sebelum memantulkan bola layaknya seorang pemain
basket, aku terlebih dahulu lari-lari kecil mengelilingi lapangan. Ini sedikit
pemanasan biar lebih berkeringat, sebab tak ada lawan yang bisa diajak main.
Tiap pagi, lemparan bola ku semakin baik. Kebanyakan
terhitung tri poin. Aku tidak tau, apakah teknik melempar bola ku suda betul
atau belum. Yang jelas aku bisa memasukkan bola, kadang sambil berlari.
Pagi ini aku mencoba sesuatu di luar
kebiasaan bermasin basket. Sebenarnya beberapa hari ini aku sudah terpikir
untuk mencobanya. Tapi baru pagi ini tergerak untuk melakukannya. Aku memasukkan
bola ke keranjang dengan menggunakan kaki. Awalnya melebar entah ke mana. Dari puluhan
percobaan, akhirnya aku bisa memasukkan bola tersebut. Biarlah sekali, yang
penting pernah melakukannya.*Suryadi
0 komentar:
Posting Komentar