Selasa, 23 Agustus 2016

Main Basket


wikimedia.org

Sejak Uri datang akhir Juli lalu, aku mulai sering bermain basket. Uri, adik teman aliyah ku, Asnidar. Dia datang ke Pekanbaru untuk melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau. mengambil jurusan Teknik Perminyakan.


Sebelumnya dia telah mencoba dibeberapa perguruan tinggi. Sempat lulus seleksi tahap awal di Politeknik Caltex Riau. Namun memilih mundur karena tidak masuk dalam 15 besar sebagai penerima beasiswa. Konon, biaya kuliah di perguruan tinggi milik Chevron ini terhitung mahal.

Dia mencoba peruntungan lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Dengan pilihan dua universitas, Sumatera Utara dan Riau. Ujian tertulisnya berlangsung di Universitas Sumatera Utara.

Keberuntungan belum memihak padanya. Sampai akhirnya datang ke Pekanbaru. Dia mendaftar tepat diujung batas waktu pendaftaran. Aku sempat panik karena hari itu bank tujuan pembayaran tutup. Untunglah bisa ditransfer.

Begitulah hari-hari kami bersama. Menunggu jadwalnya untuk masuk kuliah perdana, tiap pagi kami berolahraga, bermain basket. Jika hari Minggu kami ke car free day jalan Diponegoro.

Aku tidak begitu sering bermain basket. Tata cara permainannya pun aku tidak paham. Yang penting bagi kami bisa memasukkan bola ke dalam keranjang. Kami berlari, berebut bola sekedar mengeluarkan keringat. Sesekali lemparan bola kami masuk juga ke dalam keranjang. Jangan salah, lemparan itu terhitung tri poin.

Sejak 17 Agustus, Uri tidak lagi tinggal bersama ku. Dia ngekos tepat di belakang Fakultas Teknik. Dari sini ia cukup berjalan kaki beberapa menit untuk ngampus.

Meski begitu, aku tetap pada rutinitas bermain basket tiap pagi. Sebelum memantulkan bola layaknya seorang pemain basket, aku terlebih dahulu lari-lari kecil mengelilingi lapangan. Ini sedikit pemanasan biar lebih berkeringat, sebab tak ada lawan yang bisa diajak main.

Tiap pagi, lemparan bola ku semakin baik. Kebanyakan terhitung tri poin. Aku tidak tau, apakah teknik melempar bola ku suda betul atau belum. Yang jelas aku bisa memasukkan bola, kadang sambil berlari.

Pagi ini aku mencoba sesuatu di luar kebiasaan bermasin basket. Sebenarnya beberapa hari ini aku sudah terpikir untuk mencobanya. Tapi baru pagi ini tergerak untuk melakukannya. Aku memasukkan bola ke keranjang dengan menggunakan kaki. Awalnya melebar entah ke mana. Dari puluhan percobaan, akhirnya aku bisa memasukkan bola tersebut. Biarlah sekali, yang penting pernah melakukannya.*Suryadi

0 komentar:

Posting Komentar