Suryadi
Selepas shalat Jumat, saya kembali ke kantor redaksi
Bahana Mahasiswa. Bahana Mahasiswa merupakan Lembaga Pers Mahasiswa Universitas
Riau. Di meja rapat ada majalah Pantau edisi Oktober 2001. Saya sempat
membaca majalah ini sebelum akhirnya menikmati tidur siang.
Hampir pukul 3 sore, saya terbangun karena ada telpon
masuk dari Nurul Fitria. Saya tidak sempat angkat telpon karena keburu
dimatikan. Ternyata sebelumnya Yaya—sapaan Nurul Fitira—mengirim pesan singkat.
Isinya, sur facebook mu kena hack tu. Dri fbmu ke wall teman2mu ngirim
gambar2 porno. Coba cek fbmu. Bg el barusan nelpon mu ngirim gambar porno ke
wall dia. Yaya Pimred Bahana, sementara bang El atau Elmustian adalah alumi
Bahana.
Saya sontak kaget membaca pesan dari Yaya. Saya bangun,
ambil notebook lalu buka facebook. Dikronologi tidak ada kiriman
apapun dari akun facebook saya. Saat dibuka beranda, ngantuk saya jadi
hilang karena komentar saya pada status Dedek Dwi Viana, teman SD, berisi situs
porno berikut gambarnya. Komentar itu segera saya hapus.
Namun komentar serupa juga tersebar ke beberapa teman
di facebook. Saya panik dan kebingungan, bagaimana caranya menghapus
kiriman komentar dari akun facebook saya ke 2 ribu lebih teman. Akhirnya
saya buat status di kronologi, saya meminta maaf atas komentar yang masuk
pada status teman-teman di facebook. Ini bukan kesengajaan.
Saya tetap tidak tenang setelah kejadian ini. Akhirnya
saya putuskan untuk menonaktifkan akun facebook saya. Setelah itu saya
ke belakang ambil wudhu dan shalat ashar.
Usai shalat, saya lihat Yaya di meja rapat. Dia baru
saja datang saat saya shalat. Di Bahana juga ada Jeffri. Jeffri yang nyuruh
untuk menonaktifkan akun facebook saya. Kami ngobrol. Yaya bilang, Darul
Huda yang juga alumni Bahana marah-marah pada saya karena juga mendapat kiriman
komentar yang sama.
Sekitar pukul 17, Atika, Junior saya di kampus juga
memberitahu bahwa akun facebook saya masih mengirim konten-konten porno
dikomentar status temannya. Novarina, juga junior saya, bahkan mengcapture
komentar saya yang berbau porno dan mengirimkannya ke kontak bbm saya. Saya
semakin jadi gelisah.
Kegelisahan bertambah setelah Elyana, junior saya di
Aliyah dulu memberitahu, bahwa Nelly Susanti guru semasa Aliyah juga marah di facebook
karena dapat kiriman situs porno dari saya. Saya bertambah bingung harus
menjawabnya bagaimana. Saya minta tolong ke Elyana untuk mintakan PIN bbm guru
saya Nelly Susanti.
Elyana mengirimnya 10 menit kemudian, ditengah-tengah
rapat proyeksi buletin Bahana. Kebetulan, malam itu Bahana sedang rapat bersama
kru magang dan Badan Pengurus Harian, membahas buletin Bahana yang akan dibuat
oleh kru magang. Saya sempatkan beritahu bu Nelly Susanti, bahwa kiriman itu
bukan kesengajaan dari saya. Setelah panjang lebar dia pun mengerti.
Karena merasa tidak tenang, saya minta Yaya cek lagi
akun facebook saya. Ternyata akun facebook tersebut masih aktif.
Dan kiriman saya juga masuk ke facebook kemahasiswaan Universitas Riau.
Rasanya hendak menangis melihat kejadian ini. Mulai sore hingga malam dan saat
rapat pun saya tidak konsentrasi.
Saya minta tolong ke Yaya untuk nonaktifkan kembali
akun facebook saya. Ini yang kedua kalinya saya menonaktifkannya.
Hampir pukul 11 malam kami selesai rapat. Satu pesan
singkat masuk ke android saya. Dari Lisna teman kuliah di Sosiologi FISIP. Dia
menanyakan hal serupa. Nie aku lisna anak sos juga..aku mau nanyak apa
maksud mu komen foto wisuda tdi siang dngn upload foto porno?? Apa salah ku
sama mu ? kyk gitu kh pemikiran seorang calon sarjana??
Saya balas, Aduh. Saya mohon jangan terbawa emosi
dulu. Pertama saya mohon maaf. Kejadian di fb saya bukanlah kesengajaan saya.
Saya diberitahu oleh teman-teman saya, bahwa mereka juga dapat kiriman serupa
dari fb saya. Saya sudah klarifikasi ini lewat status saya di fb. Akhirnya saya
memutuskan menonaktifkan akun fb saya. Sekali lagi, itu bukan kesengajaan saya.
Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
Dua menit kemudian, Lisna mengirim sms kembali. Kali
ini sms nya cukup keras. Dmana kos mu kyk gitu kau diajarin yah? Dimana kos
mu anjing emosi juga aku lihat kau? Blas pengecut!! Apa kaw gk punya saudara
cwek? Sadar kau yh saudara mu punya itu..
Saya mengkerutkan kening membaca sms yang kedua ini. Saya
berpikir, barangkali balasan sms saya yang pertama tidak terkirim. Saya
mengirim kembali sms yang sama sebanyak dua kali. Setelah itu tidak ada lagi
balasan sms sama sekali dari kami.
Saya minta tolong Khoirunnisa Pasaribu menghubungi
Lisna untuk menjelaskan kejadian ini. Khoirunnisa Pasaribu juga teman saya
dijurusan Sosiologi. Beberapa menit kemudian Khoirunnisa memberitahu, bahwa Lisna
sudah mengerti. Yang mengirim sms makian itu ternyata abangnya Lisna.#
0 komentar:
Posting Komentar